Wednesday, 16 January 2013

HIDUP YANG TIDAK MUDAH MENUNTUT SEMANGAT PERJUANGAN



Oleh: Sugiman

Tidak seorang pun yang menyukai adanya kesulitan, apalagi mengharapkannya. Meski pun demikian, ia pasti datang dan hidup bersama kita. Saat semakin kita menganggapnya sebagai musuh, maka semakin ia menekan hidup kita dengan berat. Maka tidak heran jika banyak orang mengatakan: kalau dapat, semoga tidak ada kesulitan dalam hidup selanjutnya. Itulah harapan banyak orang.

Namun demikian, harapan itu hanyalah sebatas mimpi belaka. Betapa tidak? Karena kesulitan pasti akan tetap dan terus ada sepanjang perjalanan hidup kita. Dengan kata lain, kesulitan adalah “sahabat” kedua setelah Tuhan, yang senantiasa setia menemani, mengiringi, menuntun, mendidik dan mengajar kita. Tetapi sering kita memandangnya sebagai musuh raksasa yang menghalangi dan menakutkan hidup kita.

Bahkan tidak jarang kita beranggapan, bahwa “kesulitan” yang ada telah merampas kebahagiaan sepanjang hidup kita. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah benar kita pasti akan bahagia jika tanpa kesulitan? Dengan kata lain, seharusnya kesulitan tidak dijadikan alasan untuk mengukur makna sebuah kebahagiaan. Karena pada dasarnya ketika seseorang mendapatkan kebahagiaan, maka sesulit apa pun situasi yang dialaminya seharusnya tidak mengurangi nilai atau makna dari sebuah kebahagiaan itu sendiri.

Orang yang bahagia adalah mereka yang selalu bersyukur atas setiap kesulitan yang dialami sepanjang hidupnya. Karena tanpa kesulitan, maka seseorang tidak akan pernah menjadi pribadi yang lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih sabar, lebih kuat dan lebih teguh dari pribadi yang lainnya. Itulah sebabnya, kita dilarang untuk tidak berdoa meminta hidup ini menjadi sangat mudah, sebab pasti kita tidak akan mendapatkan apa-apa darinya. Tetap belajarlah berdoa supaya kita menjadi pribadi yang lebih kuat saat menghadapi berbagai kesulitan yang ada. Itulah kerinduan yang benar.

Kesulitan yang ada mengajarkan kepada kita untuk terus mengandalkan Tuhan sepanjang kehidupan kita. Karena Tuhan pasti menjadi pihak penolong pertama bagi mereka yang selalu berharap pada-Nya. Di dalam hati kecil setiap orang Tuhan menanamkan semangat juang untuk menaklukkan kesulitan dan rintangan hidupnya.

Percayalah, bahwa seseorang tidak dengan sendirinya bisa mengendarai sebuah sepeda. Tetapi di balik semuanya itu ada banyak kesulitan yang telah ia taklukkan sehingga bisa bersepeda. Kegagalan demi kegagalan terus ia alami. Bahkan lututnya sampai berdarah sering terjatuh. Tetapi itulah awal yang membuatnya bisa dan ahli mengendarai sebuah sepeda.

Seorang pemenang dikatakan sebagai pemenang bukan karena ia tidak pernah gagal saat menghadapi berbagai kesulitan, melainkan karena ia tidak pernah menyerah atas kesulitan. Itulah juga yang diajarkan oleh hukum alam, bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa, kuat, tangguh, bijaksana dan sabar, maka hadirnya kesulitan sangat dibutuhkan.

Tuhan dapat saja mengangkat beban yang ada di pundak kita dengan mudah. Tuhan juga dapat saja membebaskan Anda dan saya dari semua kesulitan yang ada. Tetapi ingat, Anda dan saya pasti tidak akan pernah mendapatkan apa pun dari hidup itu sendiri. Tuhan bukanlah pribadi yang mengajarkan supaya kita menjadi seorang pecundang, pengecut dan penakut. Tetapi Ia adalah pribadi yang selalu mendidik kita dengan banyak cara supaya kita menjadi pribadi yang dewasa, bijaksana dan kuat.

Karena itu, bersyukurlah atas setiap kesulitan yang kita alami. Karena kesulitan telah menolong kita dalam banyak hal yang mendatangkan kebaikan bagi kita pribadi maupun bagi orang lain. Orang yang berhasil selalu mengucap syukur atas setiap kesulitan yang dialaminya. Karena kesulitan dapat menjadi sebuah harapan jika seseorang memandangnya dari sudut yang lain. Mendapatkan kesulitan setara dengan kita mendapatkan kesempatan untuk belajar sesuatu yang berharga dan berguna. Jika kita tidak pernah mengucap syukur, maka kesulitan akan menjadi beban yang sangat berat dalam hidup kita.

Selanjutnya, hadapilah setiap kesulitan itu dengan semangat seorang pemenang yang telah Tuhan tanamkan dalam hidup setiap orang percaya. Jika seorang murid sekolah ingin lulus ujian, maka ia harus menghadapinya dan bukan menghindarinya. Demikian juga kita, jika ingin lulus dari ujian kehidupan, maka Anda dan saya harus menghadapinya dengan berani. Karena Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan dan berjuang seorang diri saja. Tetapi Ia selalu ada bersama-sama dengan kita.

Selamat mencoba!



No comments:

Post a Comment