Oleh: Sugiman
Mungkin Anda sepakat dengan saya,
bahwa memilih adalah pekerjaan yang tidak mudah, terutama memilih segala
sesuatu yang benar-benar mendatangkan kebaikan atau manfaat bagi diri kita
maupun orang lain. Itulah sebabnya sebagian besar orang tidak jarang menyesali
atau sangat menyesal dengan pilihannya. Seiring berjalannya waktu, mereka
berusaha menggantinya dengan pilihan yang baru, yang dianggap tepat dan baik
untuk masadepan hidupnya, tetapi kenyataannya tetap saja mengecewakan.
Akibatnya, banyak orang yang merasa bersalah dengan dirinya sendiri, merasa
dirinya sebagai orang yang tergagal dalam menentukan pilihan yang tepat.
Kekecewaan yang mendalam atas setiap
kegagalan telah menyebabkan yang bersangkutan lebih bersikap pasif, yaitu
melihat segala kesuksesan dan kebahagiaan yang terjadi pada orang lain, tetapi
serentak dengan itu ia juga mengharapkan hal yang sama terjadi dalam hidupnya, namun
tetap merasa engan untuk bergerak sedikitpun dari tempat duduknya. Itulah
sebabnya, banyak dari kita hanya menjadi pemimpi. Jika demikian apakah salah
seseorang bermimpi untuk segala sesuatu yang membahagiakan hidupnya? Tidak.
Bermimpi untuk segala sesuatu yang membahagiakan hidup sama sekali tidak salah,
justru kita harus berani bermimpi untuk itu. Tetapi yang harus digarisbawahi
adalah bahwa bermimpi tanpa kerja keras hanyalah menjadikan kita sebagai
pemimpi. Ini kesalahan yang selalu dilakukan oleh banyak orang, terutama mereka
yang memandang baik sikap pasif.
Sebaliknya, mereka yang bersikap
aktif adalah orang-orang yang selalu memandang bahwa di balik sebuah kegagalan
tersimpan kebahagiaan hidup yang benar-benar mulia. Itulah sebabnya, mereka
tidak pernah merasa takut dan malu dengan segala kegagalan yang sudah terjadi
di masa lalu. Mereka tidak pernah merasa bosan mencoba sekalipun mengalami
kegagalan pada bagian yang lain, tetapi mereka benar-benar merasakan bahwa
semua itu merupakan guru kebahagiaan hidup yang benar-benar jujur sekalipun
menyakitkan, mengecewakan dan bahkan merasa putus asa dalam sekejap. Namun
semua itu tidak sedikitpun mengurangi semangat perjuangan hidup yang
terus-menerus berkobar, mereka terus mencoba dan membuat terobosan-terobosan
baru untuk menciptakan kemenangan atas segala kegagalan dan kesalahan yang telah
dialami.
Mereka yang bersikap aktif adalah
orang-orang yang bekerja sekeras mungkin untuk mencari titik temu atau
langkah-langkah atau sarana-sarana yang benar-benar dapat mendamaikan mereka
dengan segala kegagalan, yang selama ini menjadi musuh sepanjang jaman
kehidupan manusia. Mengapa bisa demikian? Salah satu penyebabnya adalah karena
ketakutan yang berlebihan bahwa mereka akan terus membuat kesalahan atau
kegagalan yang telah mengecewakan seperti sebelumnya.
Elbert Hubbard pernah mengatakan
demikian: “Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam
kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan
membuat kesalahan.” Betapa tidak? Perasaan takut akan membuat kesalahan atau
kegagalan adalah musuh bebuyutan yang tak mudah didamaikan dengan pribadi yang
bersangkutan. Itulah sebabnya sikap pasif dianggap sebagai pilihan terbaik
untuk menghindari semua kesalahan atau kegagalan yang ada.
Perlu disadari, bahwa sikp pasif
adalah erat kaitannya dengan sikap pasrah yang hambar dan tidak membawa makna setikitpun
atas kehidupan setiap orang. Karena pada dasarnya, sikap pasif adalah sangat
rapuh ketika diperhadapkan dengan segala penderitaan, keluh kesah, tantangan
hidup, kekecewaan, penderitaan dan sejenisnya. Karena itu, tidak jarang orang
yang suka bersikap pasif, menghindari sikap aktif karena takut akan melakukan sebuah
kesalahan atau kegagalan dalam hidupnya. Selain itu, mereka juga cenderung merasa
dirinya tidak berharga atau merasa orang yang paling malang
di dalam dunia ini ketika diperhadapkan dengan tekanan hidup. Padahal ia lupa
bahwa orang-orang yang telah sukses dan bahagia pada masanya telah merasa puas
dengan semua kegagalan yang menurutnya sumber penderitaan tunggal dalam hidup
ini. Mengapa bisa demikian? Jawabannya, karena ia tidak terbiasa dan belum
berdamai dengan setiap kegagalan yang telah ia alami, atau yang akan dialaminya
di kemudian hari.
Sungguh, memilih sikap pasif
dalam hidup ini telah menorehkan penyesalan yang mendalam bagi orang-orang yang
sebelumnya takut akan melakukan sebuah kegagalan atau kesalahan. Padahal semua
itu sangat bermanfaat atau berguna untuk kelangsungan hidup setiap orang dalam
menapaki anak tangga kesuksesan untuk mencapai kebahagiaan hidup yang
sesungguhnya. Orang yang memiliki semangat untuk mencapai kesuksesan tetapi
menghindari kerja keras adalah sama dengan seorang petani yang mengharapkan
panen besar tanpa menanam benih padi sebelumnya.
Sebaliknya, mereka yang bersikap aktif
adalah orang-orang gigih, dan yang berani menaklukan atau menundukan setiap
kegagalan yang telah mereka alami. Menundukan setiap kegagalan adalah sama
halnya dengan berdiri di ambang pintu kesuksesan. Mereka melihat sejauh
mungkin, bahwa di balik setiap kegagalan tersimpan makna kehidupan yang mulia
dan agung. Mereka melihat bahwa kerja keras merupakan harga yang harus dibayar
lunas untuk mencapai sebuah keberhasilan hidup dan kesuksesan yang benar-benar
membahagiakan hidup seseorang dengan sesamanya.
Itulah sebabnya, mereka yang
memilih sikap aktif adalah orang-orang yang layak kita sebut sebagai manusia
yang menyandarkan secara penuh harapan hidupnya ke dalam pemeliharaan Tuhan.
Mereka sangat sadar bahwa kekuatan yang mereka miliki adalah kekuatan tunggal
yang telah Tuhan berikan kepada setiap orang yang mempergunakannya secara
konsisten dan bertanggung jawab. Mereka telah menaklukan setiap rintangan hidup
di bawah pimpinan dan pemeliharaan-Nya.
Selain itu, mereka yang memilih
sikap aktif adalah orang-orang yang telah diperdamaikan oleh Tuhan dengan
segala kegagalannya dan mereka telah membuka hati untuk sebuah perdamaian yang
benar-benar membahagiakan hidupnya bersama Sang Khalik. Lebih jauh dari itu,
mereka telah hidup bersahabat, menjadi teman seperjuangan, kemudian hidup
berdampingan dan bergandengan tangan dengan segala kegagalannya, kemudian
secara serentak ia melangkahkan kakinya menuju puncak kebahagiaan yang telah
Tuhan tetapkan bagi setiap orang. Namun, tidak semua orang menemukannya karena
takut akan melakukan kesalahan dan kegagalan.
Sekarang mana yang Anda pilih?
Berdamai dengan segala kegagalan (selalu bersikap aktif) atau tetap ingin
bermusuhan dengan kegagalan (bersikap pasif)? Semua itu adalah pilihan, dan
pilihan Anda sangat menentukan seperti apa Anda. Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment