Thursday 31 May 2012

BERDAMAI DENGAN SETIAP KEGAGALAN ADALAH PILIHAN


Oleh: Sugiman

Mungkin Anda sepakat dengan saya, bahwa memilih adalah pekerjaan yang tidak mudah, terutama memilih segala sesuatu yang benar-benar mendatangkan kebaikan atau manfaat bagi diri kita maupun orang lain. Itulah sebabnya sebagian besar orang tidak jarang menyesali atau sangat menyesal dengan pilihannya. Seiring berjalannya waktu, mereka berusaha menggantinya dengan pilihan yang baru, yang dianggap tepat dan baik untuk masadepan hidupnya, tetapi kenyataannya tetap saja mengecewakan. Akibatnya, banyak orang yang merasa bersalah dengan dirinya sendiri, merasa dirinya sebagai orang yang tergagal dalam menentukan pilihan yang tepat.

Kekecewaan yang mendalam atas setiap kegagalan telah menyebabkan yang bersangkutan lebih bersikap pasif, yaitu melihat segala kesuksesan dan kebahagiaan yang terjadi pada orang lain, tetapi serentak dengan itu ia juga mengharapkan hal yang sama terjadi dalam hidupnya, namun tetap merasa engan untuk bergerak sedikitpun dari tempat duduknya. Itulah sebabnya, banyak dari kita hanya menjadi pemimpi. Jika demikian apakah salah seseorang bermimpi untuk segala sesuatu yang membahagiakan hidupnya? Tidak. Bermimpi untuk segala sesuatu yang membahagiakan hidup sama sekali tidak salah, justru kita harus berani bermimpi untuk itu. Tetapi yang harus digarisbawahi adalah bahwa bermimpi tanpa kerja keras hanyalah menjadikan kita sebagai pemimpi. Ini kesalahan yang selalu dilakukan oleh banyak orang, terutama mereka yang memandang baik sikap pasif.

Sebaliknya, mereka yang bersikap aktif adalah orang-orang yang selalu memandang bahwa di balik sebuah kegagalan tersimpan kebahagiaan hidup yang benar-benar mulia. Itulah sebabnya, mereka tidak pernah merasa takut dan malu dengan segala kegagalan yang sudah terjadi di masa lalu. Mereka tidak pernah merasa bosan mencoba sekalipun mengalami kegagalan pada bagian yang lain, tetapi mereka benar-benar merasakan bahwa semua itu merupakan guru kebahagiaan hidup yang benar-benar jujur sekalipun menyakitkan, mengecewakan dan bahkan merasa putus asa dalam sekejap. Namun semua itu tidak sedikitpun mengurangi semangat perjuangan hidup yang terus-menerus berkobar, mereka terus mencoba dan membuat terobosan-terobosan baru untuk menciptakan kemenangan atas segala kegagalan dan kesalahan yang telah dialami.

Mereka yang bersikap aktif adalah orang-orang yang bekerja sekeras mungkin untuk mencari titik temu atau langkah-langkah atau sarana-sarana yang benar-benar dapat mendamaikan mereka dengan segala kegagalan, yang selama ini menjadi musuh sepanjang jaman kehidupan manusia. Mengapa bisa demikian? Salah satu penyebabnya adalah karena ketakutan yang berlebihan bahwa mereka akan terus membuat kesalahan atau kegagalan yang telah mengecewakan seperti sebelumnya.

Elbert Hubbard pernah mengatakan demikian: “Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan.” Betapa tidak? Perasaan takut akan membuat kesalahan atau kegagalan adalah musuh bebuyutan yang tak mudah didamaikan dengan pribadi yang bersangkutan. Itulah sebabnya sikap pasif dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menghindari semua kesalahan atau kegagalan yang ada.

Perlu disadari, bahwa sikp pasif adalah erat kaitannya dengan sikap pasrah yang hambar dan tidak membawa makna setikitpun atas kehidupan setiap orang. Karena pada dasarnya, sikap pasif adalah sangat rapuh ketika diperhadapkan dengan segala penderitaan, keluh kesah, tantangan hidup, kekecewaan, penderitaan dan sejenisnya. Karena itu, tidak jarang orang yang suka bersikap pasif, menghindari sikap aktif karena takut akan melakukan sebuah kesalahan atau kegagalan dalam hidupnya. Selain itu, mereka juga cenderung merasa dirinya tidak berharga atau merasa orang yang paling malang di dalam dunia ini ketika diperhadapkan dengan tekanan hidup. Padahal ia lupa bahwa orang-orang yang telah sukses dan bahagia pada masanya telah merasa puas dengan semua kegagalan yang menurutnya sumber penderitaan tunggal dalam hidup ini. Mengapa bisa demikian? Jawabannya, karena ia tidak terbiasa dan belum berdamai dengan setiap kegagalan yang telah ia alami, atau yang akan dialaminya di kemudian hari.

Sungguh, memilih sikap pasif dalam hidup ini telah menorehkan penyesalan yang mendalam bagi orang-orang yang sebelumnya takut akan melakukan sebuah kegagalan atau kesalahan. Padahal semua itu sangat bermanfaat atau berguna untuk kelangsungan hidup setiap orang dalam menapaki anak tangga kesuksesan untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Orang yang memiliki semangat untuk mencapai kesuksesan tetapi menghindari kerja keras adalah sama dengan seorang petani yang mengharapkan panen besar tanpa menanam benih padi sebelumnya.

Sebaliknya, mereka yang bersikap aktif adalah orang-orang gigih, dan yang berani menaklukan atau menundukan setiap kegagalan yang telah mereka alami. Menundukan setiap kegagalan adalah sama halnya dengan berdiri di ambang pintu kesuksesan. Mereka melihat sejauh mungkin, bahwa di balik setiap kegagalan tersimpan makna kehidupan yang mulia dan agung. Mereka melihat bahwa kerja keras merupakan harga yang harus dibayar lunas untuk mencapai sebuah keberhasilan hidup dan kesuksesan yang benar-benar membahagiakan hidup seseorang dengan sesamanya.

Itulah sebabnya, mereka yang memilih sikap aktif adalah orang-orang yang layak kita sebut sebagai manusia yang menyandarkan secara penuh harapan hidupnya ke dalam pemeliharaan Tuhan. Mereka sangat sadar bahwa kekuatan yang mereka miliki adalah kekuatan tunggal yang telah Tuhan berikan kepada setiap orang yang mempergunakannya secara konsisten dan bertanggung jawab. Mereka telah menaklukan setiap rintangan hidup di bawah pimpinan dan pemeliharaan-Nya.

Selain itu, mereka yang memilih sikap aktif adalah orang-orang yang telah diperdamaikan oleh Tuhan dengan segala kegagalannya dan mereka telah membuka hati untuk sebuah perdamaian yang benar-benar membahagiakan hidupnya bersama Sang Khalik. Lebih jauh dari itu, mereka telah hidup bersahabat, menjadi teman seperjuangan, kemudian hidup berdampingan dan bergandengan tangan dengan segala kegagalannya, kemudian secara serentak ia melangkahkan kakinya menuju puncak kebahagiaan yang telah Tuhan tetapkan bagi setiap orang. Namun, tidak semua orang menemukannya karena takut akan melakukan kesalahan dan kegagalan.

Sekarang mana yang Anda pilih? Berdamai dengan segala kegagalan (selalu bersikap aktif) atau tetap ingin bermusuhan dengan kegagalan (bersikap pasif)? Semua itu adalah pilihan, dan pilihan Anda sangat menentukan seperti apa Anda. Selamat mencoba!

No comments:

Post a Comment