Oleh: Sugiman
Sahabat baik
adalah karunia dari pada Tuhan dan hanya Dia-lah yang dapat menempati dan
menyatukan hidup mereka. Persahabatan itu terbentuk seperti mengisi sebuah
bejana tanah liat, tetes demi tetes akhirnya ada tetes terakhir yang membuatnya
penuh melimpah.
Mempunyai
sahabat baik adalah salah satu kebahagiaan paling besar dalam hidup setiap
orang yang mencintai kebahagiaan hidup; sedangkan menjadi sahabat baik adalah
salah satu perbuatan yang paling mulia dalam hidup setiap orang yang mencintai kebahagiaan
hidup bersama.
Oleh sebab itu,
jangan biarkan kotak kasih dan kemesraan Anda tetap tertutup rapat sampai
sahabat-sahabat Anda mati. Memberi dan menerima harus berimbang, demikian juga
sahabat tak boleh timpang. Karena pada dasarnya persahabatan itu dibentuk oleh
etiket baik dari kedua belah pihak.
Penuhilah hidup
mereka dengan budi baik!; Ucapkanlah kata-kata riang!; Kumandangkan kata-kata
harapan yang dipenuhi dengan cinta kasih mesra, yang menyenangkan dan memberi
harapan baru sementara telinga mereka dapat mendengar dan hati mereka dapat
digetarkan oleh kata-kata itu.
Hidup tanpa
sahabat lebih sengsara dari pada tinggal di hutan belantara. Siapa yang
memiliki hati yang penuh persahabatan akan sulit mendapat musuh. Seorang
sahabat selalu memberikan waktunya untuk sahabat-sahabatnya dan siap menjadi
seorang penolong dalam kesukaran. Dalam konteks itulah penulis kitab Amsal
mengatakan “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17).
Karena itu,
jangan pernah memandang sahabat-sahabat Anda dengan sebelah mata, tetapi
pandanglah mereka dengan kasih yang tulus seperti Tuhan mengasihi setiap bagia
atau suduh hidup manusia. Lihatlah ketidaksempurnaan mereka sebagai pemberian
Tuhan yang mulia, yang harus dilengkapi dan menjadi PR bagi setiap individu.
Karena sebenarnya cinta tidak pernah menolak ketidaksempurnaan, melainkan
menerimanya dengan sepenuh hati.
Seorang sahabat
sangatlah berarti bagi mereka yang mencintai kebahagiaan hidup ini sebagai
kesempatan yang tidak akan pernah kembali. Karena itu, mulai hari ini dan detik
ini, berikanlah benih-benih cinta yang tulus sebagai sahabat yang telah
mendapatkan kesempatan mulia itu. Karena ada kalanya waktunya akan tiba secara
tiba-tiba, di mana setiap orang telah kehilangan kesempatan berharga itu. Hidup
tanpa kasih dari seorang sahabat hanya akan membuat dunia ini semakin gersang
dan tandus. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa, “tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13).
Selamat
bersahabat dengan semua orang!
No comments:
Post a Comment